Romy's Blog
Defender Black Red

8.29.2010

HAKIKAT BERSYUKUR

Makna Alhamdulillah adalah segala puji milik Allah”, bukan hanya “segala puji bagi Allah”, ini penting untuk ditekankan.Sebab jika kata “lillah” diartikan “bagi” seakan-akan pujian itu hanya datang dari pihak lain, yang notabene adalah makhluk-makhluk-Nya. Padahal jelas, Allah adalah Dzat yang Maha Terpuji, yang tercermin dalam nama-Nya, alhamid dan al-Majid. Ada atau tidak ada yang memuji Allah SWT, Dia tetap Maha Terpuji. Bahkan menciptakan makhluk ataupun tidak, Dia tetap memiliki sifat terpuji dan segala pujian. Karena Dialah Dzat yang Maha Sempurna dan memiliki kesempurnaan dalam segala sifatNya.
Meski begitu, bagi makhluk-makhlukNya, pujian kepada Allah lekat dengan kenikmatan yang selalu Ia anugerahkan kepada mereka tanpa memandang waktu. Kalimat pujian kepada Allah yakni Hamdalah, adalah salah satu ekspresi qauliyyah atau billisan (dengan ucapan) untuk berterimakasih atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Hanya saja kita perlu ingat, berterimakasih hanyalah salah satu bagian dari ungkapan syukur kepada Allah.

8.22.2010

Faedah menyampaikan salawat dan salam kepada Rasulullah saw.

Diantara sisi pentingnya juga adalah keutamaan dan janji berupa pahala besar, dzikir yang dan kebahagiaan orang yang melakukannya meraih ridla Allah Ta'ala dan dipenuhinya kebutuhan akhirat dan dunia.
Sisi lainnya , di dalam shalawat terdapat aspek mensyukuri wasithah (perantara) di dalam nikmat-nikmata Allah yang dianugerahkan pada kita, yang kita diperintahkan mensyukurinya. Maka tidak ada satu nikmat yang terdahulu maupun yang akan datang berupa penciptaan dan pemanjangan di dunia dan akhirat, melainkan beliaulah penyebab sampai dan berjalannya nikmat-nikmat itu kepada kita. Nikmat beliau atas kita adalah mengikuti pada nikmat-nikmat Allah Ta'ala, sedang nikmat-nikmat Allah tidak bisa dibatasihitungannya, sebagaimana firman-Nya :
WA IN TA'UDDUW NI'MATALLAHI LAA TUHSHUWHAA

TAFSIR SURAT AL-’ASHR

Menurut MURTADHA MUTHAHHARI Dalam
DURUS FIL QUR’ANIL KARIM

Menurut Ibnu Katsir, surat Al-’Ashr merupakan surat yang sangat populer di kalangan para sahabat. Setiap kali para sahabat mengakhiri suatu pertemuan, mereka menutupnya dengan surat Al-’Ashr.

Imam Syafi’I dan juga Tafsir Mizan menyatakan bahwa walaupun surat Al-’Ashr pendek, tapi ia menghimpun hampir seluruh isi Al-Qur’an. Kalau Al-Qur’an tidak diturunkan seluruhnya dan yang turun itu hanya surat Al-’Ashr saja, maka itu sudah cukup untuk menjadi pedoman umat manusia.

Thabathaba’i menyebutkan, “Surat ini menghimpun seluruh pengetahuan Qur’ani. Surat ini menghimpun seluruh maksud Al-Qur’an dengan kalimat-kalimat yang indah dan singkat. Surat ini mengandung ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, meskipun surat ini lebih tampak sebagai surat Makkiyah.”

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More