M. Dzulfahmi Ramadhan
This is the one of my creation, this is my own creation, the fire effects isn't an image, but it's actually real, it's about my creativity :D

AVATAR Modified
This baby AVATAR was made by my own self, I made it by manipulating a smiling baby's photo and I made it to be an AVATAR, I called it AVATAR modified (baby)

Handed Mount
A mount that can grab thing from its hand,,, hehe, it manipulated thing too, but it can be real i think,,

Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
9.17.2010
Posted by M. Dzulfahmi Ramadhan on 07.30
Islam dan Science
Akhir2 ini berita gembira bisa dinikmati oleh para Cendekiawan Muslim (Moslem Scholar ) karena para Ilmuwan (Scientist ) sudah banyak yang mempercayai adanya Allah berdasarkan analisa keilmuan mereka (golongan Ilmuwan baikdari kalangan Ilmu-ilmu exact maupun dari kalanganIlmu-ilmu sosial). Meskipun ada juga yang tetap atheis yaitu dari golongan "seeing is believing", pingin lihat bukti langsung adanya Allah kasat mata. Adapaun obyek yang mereka telaah yang populer ada 7 sbb;
Posted by M. Dzulfahmi Ramadhan on 07.24
MEMBENTUK KELUARGA ISLAMI
Mayoritas manusia tentu mendambakan kebahagiaan, menanti ketentraman dan ketanangan jiwa. Tentu pula semua menghindari dari berbagai pemicu gundah gulana dan kegelisahan. Terlebih dalam lingkngan keluarga.
Ingatlah semua ini tak akan terwujud kecuali dengan iman kepada Alloh, tawakal dan mengembalikan semua masalah kepadaNya, disamping melakukan berbagai usaha yang sesuai dengan syari’at.
9.03.2010
Hikmah Menundukkan Pandangan
Posted by M. Dzulfahmi Ramadhan on 22.29
Hikmah menundukkan pandangan :
Menjernihkan hati
Menundukan pandangan dapat menjernihkan hati dari pedihnya kesedihan. Oleh karna itu, jika ada seorang yang suka mengumbar pandangannya, maka dia akan terus menderita dalam kesedihan.
Wahai orang yang senantiasa melempar anak panah pandangan, engkau terbunuh denagn pandanganmu sendiri yang tidak meleset
Mebuat hati, mata, dan wajah bercahahya
Menundukan pandangan dapat menyebabkan hati mendapat cahaya dan senantiasa bersinar, begitu juga dengan mata, wajah, dan semua angota tubuhnya.
Sebagaimana Rasulalloh bersabda,
‘’Pandangan merupakan anak panah yang beracun dari panah-panah iblis, maka barang siapa yang menundukan pandangan dari kecantikan seorang wanita, maka Alloh akan memberikan cahaya di dalam haitnya.’’ (HR.Muslim)
Mempunyai firasat yang jernih
Menundukan pandangan dapat menjadikan seorang hamba mempunyai firasat yang jernih, karna menundukan pandangan merupakan cahaya dan buah dari firasat. Sebagai mana ada yang mengatakan, ‘’Cermin hatimu tidak memperlihatkan kepadamu kebagusan hati. Sedangkan jiwa didalam hati itu selalu bernafas.’’
Menjernihkan hati
Menundukan pandangan dapat menjernihkan hati dari pedihnya kesedihan. Oleh karna itu, jika ada seorang yang suka mengumbar pandangannya, maka dia akan terus menderita dalam kesedihan.
Wahai orang yang senantiasa melempar anak panah pandangan, engkau terbunuh denagn pandanganmu sendiri yang tidak meleset
Mebuat hati, mata, dan wajah bercahahya
Menundukan pandangan dapat menyebabkan hati mendapat cahaya dan senantiasa bersinar, begitu juga dengan mata, wajah, dan semua angota tubuhnya.
Sebagaimana Rasulalloh bersabda,
‘’Pandangan merupakan anak panah yang beracun dari panah-panah iblis, maka barang siapa yang menundukan pandangan dari kecantikan seorang wanita, maka Alloh akan memberikan cahaya di dalam haitnya.’’ (HR.Muslim)
Mempunyai firasat yang jernih
Menundukan pandangan dapat menjadikan seorang hamba mempunyai firasat yang jernih, karna menundukan pandangan merupakan cahaya dan buah dari firasat. Sebagai mana ada yang mengatakan, ‘’Cermin hatimu tidak memperlihatkan kepadamu kebagusan hati. Sedangkan jiwa didalam hati itu selalu bernafas.’’
8.29.2010
HAKIKAT BERSYUKUR
Posted by M. Dzulfahmi Ramadhan on 18.49
Makna Alhamdulillah adalah segala puji milik Allah”, bukan hanya “segala puji bagi Allah”, ini penting untuk ditekankan.Sebab jika kata “lillah” diartikan “bagi” seakan-akan pujian itu hanya datang dari pihak lain, yang notabene adalah makhluk-makhluk-Nya. Padahal jelas, Allah adalah Dzat yang Maha Terpuji, yang tercermin dalam nama-Nya, alhamid dan al-Majid. Ada atau tidak ada yang memuji Allah SWT, Dia tetap Maha Terpuji. Bahkan menciptakan makhluk ataupun tidak, Dia tetap memiliki sifat terpuji dan segala pujian. Karena Dialah Dzat yang Maha Sempurna dan memiliki kesempurnaan dalam segala sifatNya.
Meski begitu, bagi makhluk-makhlukNya, pujian kepada Allah lekat dengan kenikmatan yang selalu Ia anugerahkan kepada mereka tanpa memandang waktu. Kalimat pujian kepada Allah yakni Hamdalah, adalah salah satu ekspresi qauliyyah atau billisan (dengan ucapan) untuk berterimakasih atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Hanya saja kita perlu ingat, berterimakasih hanyalah salah satu bagian dari ungkapan syukur kepada Allah.
Meski begitu, bagi makhluk-makhlukNya, pujian kepada Allah lekat dengan kenikmatan yang selalu Ia anugerahkan kepada mereka tanpa memandang waktu. Kalimat pujian kepada Allah yakni Hamdalah, adalah salah satu ekspresi qauliyyah atau billisan (dengan ucapan) untuk berterimakasih atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Hanya saja kita perlu ingat, berterimakasih hanyalah salah satu bagian dari ungkapan syukur kepada Allah.
8.22.2010
Faedah menyampaikan salawat dan salam kepada Rasulullah saw.
Posted by M. Dzulfahmi Ramadhan on 18.30
Diantara sisi pentingnya juga adalah keutamaan dan janji berupa pahala besar, dzikir yang dan kebahagiaan orang yang melakukannya meraih ridla Allah Ta'ala dan dipenuhinya kebutuhan akhirat dan dunia.
Sisi lainnya , di dalam shalawat terdapat aspek mensyukuri wasithah (perantara) di dalam nikmat-nikmata Allah yang dianugerahkan pada kita, yang kita diperintahkan mensyukurinya. Maka tidak ada satu nikmat yang terdahulu maupun yang akan datang berupa penciptaan dan pemanjangan di dunia dan akhirat, melainkan beliaulah penyebab sampai dan berjalannya nikmat-nikmat itu kepada kita. Nikmat beliau atas kita adalah mengikuti pada nikmat-nikmat Allah Ta'ala, sedang nikmat-nikmat Allah tidak bisa dibatasihitungannya, sebagaimana firman-Nya :
WA IN TA'UDDUW NI'MATALLAHI LAA TUHSHUWHAA
Sisi lainnya , di dalam shalawat terdapat aspek mensyukuri wasithah (perantara) di dalam nikmat-nikmata Allah yang dianugerahkan pada kita, yang kita diperintahkan mensyukurinya. Maka tidak ada satu nikmat yang terdahulu maupun yang akan datang berupa penciptaan dan pemanjangan di dunia dan akhirat, melainkan beliaulah penyebab sampai dan berjalannya nikmat-nikmat itu kepada kita. Nikmat beliau atas kita adalah mengikuti pada nikmat-nikmat Allah Ta'ala, sedang nikmat-nikmat Allah tidak bisa dibatasihitungannya, sebagaimana firman-Nya :
WA IN TA'UDDUW NI'MATALLAHI LAA TUHSHUWHAA
TAFSIR SURAT AL-’ASHR
Posted by M. Dzulfahmi Ramadhan on 18.17
Menurut MURTADHA MUTHAHHARI Dalam
DURUS FIL QUR’ANIL KARIM
Menurut Ibnu Katsir, surat Al-’Ashr merupakan surat yang sangat populer di kalangan para sahabat. Setiap kali para sahabat mengakhiri suatu pertemuan, mereka menutupnya dengan surat Al-’Ashr.
Imam Syafi’I dan juga Tafsir Mizan menyatakan bahwa walaupun surat Al-’Ashr pendek, tapi ia menghimpun hampir seluruh isi Al-Qur’an. Kalau Al-Qur’an tidak diturunkan seluruhnya dan yang turun itu hanya surat Al-’Ashr saja, maka itu sudah cukup untuk menjadi pedoman umat manusia.
Thabathaba’i menyebutkan, “Surat ini menghimpun seluruh pengetahuan Qur’ani. Surat ini menghimpun seluruh maksud Al-Qur’an dengan kalimat-kalimat yang indah dan singkat. Surat ini mengandung ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, meskipun surat ini lebih tampak sebagai surat Makkiyah.”
DURUS FIL QUR’ANIL KARIM
Menurut Ibnu Katsir, surat Al-’Ashr merupakan surat yang sangat populer di kalangan para sahabat. Setiap kali para sahabat mengakhiri suatu pertemuan, mereka menutupnya dengan surat Al-’Ashr.
Imam Syafi’I dan juga Tafsir Mizan menyatakan bahwa walaupun surat Al-’Ashr pendek, tapi ia menghimpun hampir seluruh isi Al-Qur’an. Kalau Al-Qur’an tidak diturunkan seluruhnya dan yang turun itu hanya surat Al-’Ashr saja, maka itu sudah cukup untuk menjadi pedoman umat manusia.
Thabathaba’i menyebutkan, “Surat ini menghimpun seluruh pengetahuan Qur’ani. Surat ini menghimpun seluruh maksud Al-Qur’an dengan kalimat-kalimat yang indah dan singkat. Surat ini mengandung ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah, meskipun surat ini lebih tampak sebagai surat Makkiyah.”